Aku terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana.
ayahku hanya seorang mandor di sebuah perkebunan karet
ibuku juga buruh kerja di perusahaan itu.
saat menjelang umur 5 tahun ayahku sudah duluan di panggil
yang Maha kuasa.
akupun di asuh dan di besarkan oleh ibu dan di bantu oleh kakakku dari
ayah yang berbeda.tinggal dalam satu rumah.
di saat keadaan sulit kami harus menerima apa adanya
kadang buat makanpun kami mengalami kesusahan.
Dan waktupun terus bergulir
ibuku sudah semakin tua,pekerjaan pun di tinggalkan
hanya sebidang sawah petak yang jadi tumpuan
ibukupun punya beberapa kambing,ayam, dan sebagian dari hasil kebun
untuk menyambung hidup kami.
sepulang sekolah aku turut membantu ibu untuk menggembala
kambing-kambingnya.
Menjelang sekolah di jenjang Menengah
aku turut di bantu kakaku yang di Jakarta
namanya Suyitno.Beliau salah satu kakaku yang satu ayah.
akupun di bekali dengan sepeda BMX untuk berangkat ke sekolah
hingga akhirnya lulus.
tak berhenti disitu,kakakku turut menyekolahkan aku hingga jenjang Menengah Atas
Perjalanan dari rumah kesekolah cukup jauh
dan perlu ongkos kendaraan
dan akhirnya ada keputusan untuk tinggal dikos-kosan.
awal masuk aku ikut temen yang punya saudara di Sidareja.
akupun ikut tinggal bersamanya.
namun hanya berjalan 1 bulan lebih.
Akupun punya saudara di Cipari lumayan jauh dari sekolah tapi tak apa
akupun tinggal bersama bibiku di sana.
dan kenal beberapa kawan : Farida Ulfah,Teguh,Darsih,Ina,Tri,Yuli,dll
hanya beberapa bulan saja aku tinggal di Cipari.
dan akhirnya sewa kamar di rumah Bp.Sujud di Sidareja.
dengan biaya Rp.5.000/bln.tanpa makan
harga itu pantas,karena pada zamannya harga-hargapun masih murah
Naik kelas II akupun pindah kos di rumah Nenek Suhud
ada beberapa teman yang aku kenal diantara :Sayoto,Sulasmi,Yanto,dll
dirumah Nek Suhud aku ditemani sama Ahmad dan Adis.
masa itu masih kanak-kanak.
kadang masak nasi tapi ga nyayur.
terpaksa saat ibu kos nyayur kita makan rame-rame
itulah kenangan sebagian dari ribuan cerita.
Tahun kelulusan telah tiba
saatnya untuk melanglang buana
bersama kakakku aku di antar ke Jakarta.
beberapa bulan aku langsung kerja di PT.Gramedia group
masa kerja 6 bulan sudah habis dan aku gunakan untuk pulang ke kampung halaman
Setelah berangkat lagi ke Jakarta
beberapa minggu aku nganggur dan akhirnya aku coba untuk pergi ke Bandung
1 bulan lebih aku belum kerja.
aku coba untuk melamar kerjaan
namun akhirnya setelah seleksi dari ratusan orang yang melamar akupun lulus.
aku bekerja di PT.Dewa Sutratex,Cibaligo-Cimindi.Bandung
3 tahun setelah kerja aku putuskan untuk menikah
pada tahun ke-5 aku keluar dari perusahaan
dan hidup bersama keluarga di Batujajar-Bandung.
dengan 2 orang anak yang cantik-cantik.
aku coba jalani hidup dengan berdagang.
Setelah 5 tahun aku menikah, ibuku meninggal dunia
aku sudah tidak punya orang tua.
di tahun ke-6 aku coba untuk melanjutkan sekolah di
Universitas Terbuka cab.Bandung
tahun pertama aku gunakan masa sekolah untuk mengajar di SMK
FISIP adalah pilihan fakultasnya dan jurusan yang di ambil adalah
Sosiologi ekonomi dan masalah sosial.
sambil kuliah aku mengajar bid.study : Pkn ( SMK ),dan sosiologi ( SMA )
waktu berjalan 3 tahun di sekolah.
Karena tidak ada perkembangan yang memadai akupun keluar.
masalahpun datang.
karena kecerobohan seorang istri aku harus menanggung hutang hingga ratusan juta
walau akhirnya di bayar hanya pokoknya
dari sana aku telah terpukul jatuh
namun akhirnya aku putuskan untuk pergi ke luar Negeri
dan sampailah di Negeri Jiran ( Malaysia).
masa kontrak 2 tahun. namun lanjut perpanjang 1 tahun kedepan.
peristiwa prahara rumah tangga mulai goncang lagi
saat itu istriku jatuh sakit.
akupun sering menelponnya.
ternyata ada kebohongan yang tersimpan dalam hatinya
selama 2 th aku kerja lebih 42 jt aku kirim.
dan ternyata uang yang dikirim telah habis buat bayar hutang ke rentenir
kini istriku menanggung hutang puluhan juta yang belum ke bayar
orang tuanya telah menaggung semua
sebenarnya akupun ga mau terlibat dalam hutang itu
karena akupun tak pernah perintah untuk itu.
aku hanya gigit jari menunggu saat pulang nanti
uang ongkos dari gaji beberapa bulan yang aku gunakan
akan menjadi teman dalam perjalanan
walau hasil sekian tahun telah di makan oleh orang.
Apa hendak dikata semua telah terjadi
ada pertanyaan yang tersimpan dalam pikiran
kenapa peristiwa yang sama bisa terulang ?
kenapa tidak di ambil pelajaran ?
Kini Dia mengiba padaku
untuk bisa memaafkan kesalahannya
kesalahan yang telah bikin malu orang tua,
membohongi suami,menelantarkan anak
menghancurkan masa depan.
Apakah aku harus terima semua ini ?
ada hikmah dibalik semua peristiwa.
aku hidup hanya untuk bahagia
aku ingin menggapai impian
aku ingin kesejahteraan
walau hidup sebatangkara.
aku harus punya harapan.
Di pantai Pangandaran
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 20 Juni 2012
Padamu
Di akhir masa hidupku
aku ingin kau menemaniku
di kala aku berbaring sakit
engkaulah pelipur laraku
perjalanan nan letih telah ku lalui
menapaki bukit terjal nan berbatu
aku tersadar dan merenung
knapa langkahku makin beku.
ada roda penolong dalam ayunan kaki
ketika langkah ini terhenti seketika
rasa ngilu pun akan hilang sirna
dan harapan itu aku lihat dalam senyum manismu.
aku ingin kau menemaniku
di kala aku berbaring sakit
engkaulah pelipur laraku
perjalanan nan letih telah ku lalui
menapaki bukit terjal nan berbatu
aku tersadar dan merenung
knapa langkahku makin beku.
ada roda penolong dalam ayunan kaki
ketika langkah ini terhenti seketika
rasa ngilu pun akan hilang sirna
dan harapan itu aku lihat dalam senyum manismu.
Minggu, 17 Juni 2012
Kehidupan
Hanya fikiran kosong
menelusuri jalan tak bertepi
aku tak mengerti tentang kehidupan ini
kadang tertawa
kadang menangis bahagia
kadang menangis sedih
dan manusia banyak tersenyum
senyum yang manis.
Senja mulai datang
manusia banyak terjadi perubahan
berangsurnya usia yang mulai menua
entah apa yang hendak di capai
semuanya akan sirna.
Namun apa yang terjadi
keserakahan makin merajalela
tak peduli akan masa depan
yang semua itu ada balasanya.
Biarlah waktu yang menjawab
aku hanya tak mengerti
kenapa aku terlahir dengan kesederhanaan
dan hidup dengan apa adanya.
menelusuri jalan tak bertepi
aku tak mengerti tentang kehidupan ini
kadang tertawa
kadang menangis bahagia
kadang menangis sedih
dan manusia banyak tersenyum
senyum yang manis.
Senja mulai datang
manusia banyak terjadi perubahan
berangsurnya usia yang mulai menua
entah apa yang hendak di capai
semuanya akan sirna.
Namun apa yang terjadi
keserakahan makin merajalela
tak peduli akan masa depan
yang semua itu ada balasanya.
Biarlah waktu yang menjawab
aku hanya tak mengerti
kenapa aku terlahir dengan kesederhanaan
dan hidup dengan apa adanya.
Sabtu, 16 Juni 2012
Langkah pasti
Ada sesuatu yang pasti.
masa depan adalah harapan.
keinginan begitu mendalam
tatkala hati terus memacu
untuk menggapai suatu kebahagiaan
damai dalam kehidupan
masa depan adalah harapan.
keinginan begitu mendalam
tatkala hati terus memacu
untuk menggapai suatu kebahagiaan
damai dalam kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)